PENAWARAN AGREGAT
Penawaran agregat menunjukkan hubungan
antara keseluruhan penawaran barangbarang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Penawaran Agregat (aggregate
supply) adalah jumlah barang dan jasa akhir perekonomian, yang dimintaa pada
berbagai tingkat harga yang berbeda.Kurva Penawaran Agregat adalah kurva yang
menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi
dan nilai produksi riil atau output (pendapatan nasional rill) yang akan
ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.Karena
perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam
jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran
agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run
aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run
aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu
keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar
tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan
memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini menghasilkan
produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang menerangkan hubungan
diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain untuk mewujudkan
produksi nasional.
Penawaran
agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut :
1. besarnya angkatan kerja,
2. besarnya stok kapital,
3. keadaan atau tingkat tekhnologi,
4. tingkat pengangguran alamiah, dan
5. harga faktor-faktor produksi
Fungsi produksi
Fungsi Produksi adalah sebuah fungsi yang menunjukan
hubungan antara output (jumlah produk barang/jasa) dan faktor-faktor produksi
(input)
Y=
F(k,n)
Dimana:
Y = Jumlah Barang/jasa (output)
K = Persediaan kapital
N = Jumlah tenaga kerja
Dalam
jangka pendek , persediaan kapital dianggap konstan sehingga fungsi produksi
menjadi Y – f (N) , produksi barang/ jasa (output) dipengaruhi oleh tenaga
kerja .
Kurva
fungsi produksi
Pasar tenaga kerja
Harga TK (Upah/Wage) ditentukan oleh
demand dan supply TK. Tingkat upah
dinyatakan dalam upah per jam atau per minggu atau per bulan.Kurva
permintaan TK: Jumlah TK yang diminta oleh masyarakat dalam periode tertentu
pada berbagai tingkat upah nyata/riil. Permintaan TK dilakukan oleh rumah
tangga perusahaan
W= w /h
Dimana
:
W=
tingkat upah riil,
w= upah nominal,
h=harga
Berikut kurva hubungan antara Pasar Tenaga Kerja, Rill
GDP, dan Tingkat Upah :
1.
Dimulai dengan tingkat upah rill yang
rendah, maka semakin meningkat tingkat upah, maka TK ingin bekerja lebih lama
2.
Dimulai dengan tingkat upah riil yang tinggi, maka semakin banyak produk
seperti TV, HP dan kesempatan berwisata yang dimiliki oleh TK. Jika tingkat
upah meningkat, maka semakin menurun kesediaan TK untuk menggunakan waktu dan
keahliannnya. Hal ini karena TK lebih ingin menikmati kekayaan yang
diperolehnya.
3.
Keseimbangan pasar TK ada di titik E dengan upah W* maka jumlah TK yang dapat
digunakan (kesempatan kerja) atau tingkat employment sebesar ON*.
4.
Pada tingkat ON*, produk nasional atau output nasional sebebsar Y*
Keterangan :
DN =kurva permintaan TK
SN = kurva penawaran TK dengan backward bending
DN =kurva permintaan TK
SN = kurva penawaran TK dengan backward bending
Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan Tenaga
kerja adalah Permintaan Tenaga kerja adalah Jumlah TK yang diminta
oleh masyarakat dalam periode tertentu pada berbagai tingkat upah nyata/riil. Didasarkan atas perilaku perusahaan dalam menggunakan
tenaga kerja.
Permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh:
a.
Laba Maksimum, keuntungan yang diperoleh
b.
Biaya Produksi
Didalam
Teori Permintaan tenaga kerja , biaya dicerminkan dari Upah rata-rata (W) sedangkan
pendapatan dicerminkan dari harga (P) dikalikan dengan produktivitas Marginal
Tenaga Kerja (MPL). Maka :
W=
P. MPL dan W/P= MPL
Keterangan :
W = Upah
P. MPL =
Tambahan nilai produksi
Kurva
permintaan tenaga kerja
Mula-mula jumlah permintaan tenaga kerja sebesar N0 dan
upah rill sebesar W/P0. pada kondisi ini, produsen masih memperoleh keuntungan,
sehingga produsen menambah permintaan tenaga kerja sampai di titik keseimbangan
yang baru yaitu di titik B dengan julah tenaga kerja 0N1. jika upah naik
sehingga upah rill juga naik menjadi W/P 1 keseimbangan akan berada di titik C.
Pada keseimbangan yang baru ini, jumlah tenaga kerja yang diminta turun menjadi
0N2.
Penawaran tenaga kerja (jangka
pendek dan jangka panjang)
Analisis suatu persentase jumlah
penduduk tertentu yang memilih masuk ke dalam angkatan kerja maupun jumlah jam
kerja yang ditawarkan oleh para angkatan kerja, keduanya tergantung pada upah
pasar. Inilah studi tentang penawaran tenaga
kerja dalam jangka pendek.
Analisis jangka panjang tentang penawaran
tenaga kerja memperkenalkan kepada individu waktu yang diperlukan untuk
melakukan penyesuaian yang lebih lengkap terhadap perubahan-perubahan kendala.
Ciri-ciri penawaran tenaga kerja :
•
Upah
riil mempunyai peranan penting dalam penawaran tenaga kerja.
•
Pekerja
akan dihadapkan kepada pilihan antara waktu/jam untuk bekerja dan istirahat.
•
terdapat
hubungan positif antara tingkat upah rill dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
sehingga apabila upah rill meningkat maka jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
meningkat. Maka fungsi penawaran tenaga kerja adalah :
SN=
F (W/P)
Dimana :
SN =
Jumlah tenaga kerja yang ditawarkan
W/P = Tingkat upah rill
Menentukan gaji
Upah atau gaji
adalah Upah
adalah semua jenis pembayaran atas jasa-jasa yang disediakan pekerja untuk
perusahaan .Cara menentukan
gaji atau upah adalah dengan mengkonversikan upah nominal dengan indeks harga
tahun bersangkutan.
Tabel perhitungan gaji
Tahun
(1)
|
Upah Uang
(2)
Rp
|
Indeks Harga
(3)
|
Upah Riil
(4)
|
2010
|
700
|
100
|
100/100
x Rp.700 = Rp.700
|
2011
|
1.050
|
105
|
100/105
x Rp.1.050 = Rp.1.000
|
2012
|
1.800
|
150
|
100/150
x Rp.1.800 = Rp.1.200
|
2013
|
2.080
|
160
|
100/160
x Rp.2.080 = Rp.1.300
|
Pengangguran (hukum okem)
Pengangguran
meningkat setiap terjadinya resesi.
secara sederhana ketika ekonomi berada dalam resesi, pekerjaan akan
sulit didapatkan.Pengangguran tidak dipekerjakan tentunya tidak akan
menghasilkan apa-apa, kenaikan tingkat pengangguran akan mengakibatkan
penurunan pada GDP rill. Hubungan Negatif antara Pengangguran dan GDP rill ini disebut dengan HUKUM OKUN.Arthur
Okun ialah tokoh yang menerapkan Hukum Okun
Perhitungan Presentase GDP rill untuk membuktikan bahwa
suatu perekonomian sedang mengalami
resesi adalah :
3,5% - 2 ´
Perubahan Tingkat Pengangguran
Keterangan :
Jika
tingkat pengangguran tetap sama, GDP riil tumbuh sekitar 3,5
persen. Untuk setiap poin persentase tingkat
pengangguran meningkat, pertumbuhan GDP riil biasanya turun sekitar 2 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar